Pages

Langsung ke konten utama

Kisah Serangan Mendadak Jepang Di Pearl Harbour 1941


Hari ini, 74 tahun yang lalu. Pangkalan militer AS di Hawaii, Pearl Harbor diserang habis-habisan oleh bala tentara Jepang. Serangan ditandai dengan datangnya sebuah pesawat tukik dengan bagian sayap terdapat simbol negeri matahari terbit itu. Pasukan ini diikuti oleh 360 pesawat tempur Jepang.

Serangan mendadak ini merupakan pukulan kritis terhadap armada Pasifik AS dan membuat AS tak bisa menarik diri dari Perang Dunia II, demikian ungkap History.com.
Sejak terjadinya kegagalan proses negosiasi  diplomatik antara Amerika dan Jepang, Presiden AS Franklin D. Roosevelt dan penasihatnya tahu bahwa serangan Jepang itu sangat mungkin terjadi. Namun, mereka tak melakukan sesuatu untuk meningkatkan pengamanan di Pearl Harbor.

Hari itu adalah hari Minggu pagi, dan banyak personil militer diberikan kesempatan untuk menghadiri acara misa keagamaan. Sekitar pukul 07:02, dua operator radar melihat kelompok besar pesawat dalam penerbangan menuju wilayah mereka. Rombongan pesawat tersebut datang dari utara, namun, saat itu pangkalan tengah menantikan kedatangan pesawat B-17 dari AS. Sehingga tak ada kecurigaan, dan alamr tak dibunyikan.

Akibatnya, serangan tersebut menjadi sebuah kejutan yang menyakitakan dan menghancurkan pangkalan militer tersebut. Lima dari delapan kapal perang hancur, tiga kapal perusak, dan tujuh kapal lainnya tenggelam atau rusak berat, dan lebih dari 200 pesawat hancur. Sebanyak 2.400 orang Amerika tewas dan 1.200 terluka. Sebagian diantara prajurit berperang mati-matian untuk mencoba memukul mundur serangan tersebut. Namun tak banyak hasil yang mereka dapatkan.

Sementara kerugian di pihak Jepang beberapa 30 pesawat, lima kapal selam cebol, dan kurang dari 100 orang. Beruntungnya, tiga kapal armada Pacific AS tengah berada di laut untuk melakukan pelatihan rutin. Enam bulan yang akan datang, tiga pesawat raksasa ini menjadi penyerang melawan Angkatan Laut Jepang yang sebelumnya tak pernah terkalahkan.

Sehari setelah Pearl Harbor dibom, Presiden Roosevelt tampil di hadapan sidang gabungan Kongres dan menyatakan, "Kemarin, 7 Desember 1941-tanggal yang akan dikenang sebagai hari yang buruk-Amerika Serikat tiba-tiba dan sengaja diserang oleh angkatan laut dan udara pasukan Kekaisaran Jepang."

Setelah pidato singkat dan kuat, ia meminta Kongres untuk menyetujui resolusi yang mengakui keadaan perang antara Amerika Serikat dan Jepang. Presiden AS meminta persetujuan kongres agar negara diijinkan perang melawan Jepang. Secara aklamasi, seluruh anggota Senat menyetujui permintaan Roosevelt. Dan DPR menyetujui resolusi dengan suara 388 banding 1. Satu-satunya yang ingkar adalah Jeannette Rankin, wakil dari Montana, seorang agamis taat yang juga memberikan suara tak setuju terhadap AS masuk ke dalam Perang Dunia I. Tiga hari kemudian, Jerman dan Italia menyatakan perang melawan Amerika Serikat, dan pemerintah AS menerimanya.

Pearl Harbor menjadi titik peperangan yang panjang. AS dan sekutunya melalui empat tahun peperangan dengan korban jiwa dari warga AS mencapai 400.000 orang. (ren)

Sumber

Komentar

Posting Komentar