Tensi kembali memanas di antara China, Vietnam dan Filipina dalam ketegangan terkait pulau yang disengketakan di Laut China Selatan (LCS).
Pasalnya, belum lama ini, sebuah pesawat sipil China mendarat di Pulau Spratly untuk pertama kalinya, setelah China membangun landasan di pulau tersebut.
Vietnam sendiri sudah melayangkan nota protes diplomatik dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Filipina, mengaku akan melakukan hal serupa.
“Itu yang ditakutkan, di mana China akan menguasai control Laut China Selatan dan itu akan mempengaruhi kebebasan navigasi dan penerbangan,” papar Juru Bicara Kemenlu Filipina, Charles Jose, dilansir Reuters, Selasa (5/1/2016).
Landasan yang dibangun China di pulau sengketa itu punya jalur yang panjangnya tiga ribu meter dan rencananya, China berniat membangun dua landasan lagi.
Dikhawatirkan, mendaratnya pesawat sipil China beberapa waktu lalu itu hanya sekadar uji coba, sebelum Negeri Tirai Bambu itu sudah bisa memastikan bahwa jet-jet tempur serta pesawat-pesawat pembom mereka juga bisa didaratkan di pulau sengketa.
“Langkah berikutnya setelah menguji beberapa pendaratan, mereka akan membawa sejumlah kekuatan tempur, seperti (jet Sukhoi) Su-27 dan Su-33, di mana pesawat-pesawat itu akan ditempatkan secara permanen,” timpal Leszek Buszynski, pengamat strategi dan pertahanan Australia. Sumber
Komentar
Posting Komentar