Pages

Langsung ke konten utama

Rusia Peringatkan Perang Dunia 3 Akan Dimulai Di Suriah


Rusia memperingatkan bahwa perang dunia baru bisa pecah di Suriah setelah negara-negara Teluk mengancam akan mengerahkan pasukan darat ke negara yang dipimpin Presiden Bashar Al-Assad itu.

Peringatan dari Rusia itu muncul di saat para menteri luar negeri dan menteri pertahanan sejumlah negara menggelar pertemuan secara terpisah di Munich dan Brussels. Pertemuan digelar setelah perundingan damai Suriah dihentikan PBB.

Rusia dan Amerika Serikat (AS) menuntut gencatan senjata dalam perang sipil yang berlangsung lima tahun terakhir di Suriah, sehingga pertempuran bisa fokus terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, gencatan senjata tak pernah terwujud di Suriah.

Negara-negara Teluk yang dipimpin oleh Arab Saudi semakin mematangkan rencananya untuk mengirim pasukan darat ke Suriah. Negara-negara Teluk itu merupakan pendukung oposisi Suriah yang ingin menggulingkan Presiden Assad.

Rencana pengiriman pasukan darat oleh negara-negara Teluk telah disambut baik Amerika Serikat (AS).

Peringatan bahaya pecahnya perang dunia baru di Suriah disampaikan Perdana Menteri Rusia; Dmitry Medvedev.”Amerika dan mitra Arab kami harus berpikir dengan baik; mereka ingin perang permanen?,” kata Medvedev kepada surat kabar Jerman, Handelsblatt, yang diterbitkan Jumat (12/2/2016).

Ini akan menjadi mustahil untuk memenangkan perang tersebut dengan cepat, terutama di dunia Arab, di mana semua orang melawan semua orang,” ujar Medvedev.

Semua pihak harus dipaksa untuk duduk di meja perundingan, bukannya melepaskan perang dunia baru,” imbuh dia.

Arab Saudi tidak terima dengan langkah Iran yang mengirimkan pasukannya ke Suriah dan Irak dengan dalih memerangi kelompok ISIS.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri, mengatakan keputusan Saudi untuk mengirim pasukan darat ke Suriah tidak dapat diubah. Langkah Saudi itu telah diikuti Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Menteri Pertahanan Inggris; Michael Fallon, yang mengadakan pembicaraan di Brussels dengan Menteri Pertahanan Saudi yang juga Wakil Putra Mahkota; Mohammed bin Salman, menyambut baik langkah Saudi.

Saudi memimpin koalisi militer Islam,” kata Fallon. ”Kami selalu dibuat jelas bahwa pertempuran ini tidak dapat dimenangkan oleh pasukan Barat. Ini hanya dapat dimenang dengan kekuatan lokal yang memiliki dukungan dari penduduk setempat,” katanya. Sumber

Komentar