Mayoritas pakar meyakini bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Keamanan Nuklir di Seoul, Korea Selatan harus fokus pada negara-negara
pemilik senjata pemusnah massal seperti, rezim Zionis Israel.
IRNA, Kamis (22/3) melaporkan, KTT Keamanan Nuklir rencananya akan
digelar pada 26-27 Maret di ibukota Korsel. Pemimpin dari 53 negara dan
organisasi internasional akan menghadiri pertemuan itu.
Seorang peneliti Cina, Liu Chao mengatakan, konferensi tersebut harus
memberi perhatian kepada negara-negara pemilik senjata nuklir. Ketua
Pusat Riset Korea ini menuturkan, ini sangat penting bagi para peserta
KTT untuk menyelesaikan masalah nuklir di seluruh dunia.
Seraya menyatakan bahwa ancaman-ancaman nuklir harus diminimalisir, Liu
menandaskan, negara-negara pemilik senjata nuklir, termasuk Amerika
Serikat harus berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Sangat tidak berarti jika Barat, termasuk AS berusaha menarik opini
publik terhadap isu nuklir Korea Utara atau Iran," kritiknya. Menurut
Liu, "Lebih baik kita memikirkan sebuah sistem untuk mencegah
pengembangan senjata nuklir di belahan bumi lain daripada membahas isu
nuklir Pyongyang dan Tehran."
Tanpa menyinggung
Israel, peneliti Cina ini menegaskan, ada banyak rezim yang memiliki
senjata atom dan masyarakat internasional harus menggunakan peluang ini
untuk mencari cara melenyapkan senjata nuklir atau mengurangi ancaman
nuklir ke tingkat terendah.
Israel dengan dukungan langsung AS,
telah memproduksi lebih dari 200 bom atom. Tel Aviv tidak akan
berpartisipasi dalam KTT Keamanan Nuklir Seoul.
Sebelumnya, Presiden Korsel Lee Myung bak mengatakan bahwa KTT itu
bertujuan untuk mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir. (IRIB
Indonesia/RM/SL) Irib
Komentar
Posting Komentar