Dari pesawat tempur F-16, jet Sukhoi, kapal selam, kapal perang
sampai tank. Semua itu juga menyangkut gengsi. Demikian topik koran sore
Belanda NRC Handelsblad.
Tidak hanya Cina yang minggu lalu menaikkan anggaran militernya
dengan 100 miliar dollar. Tapi juga Filipina, Indonesia sampai Vietnam
dan Singapura. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, naik pula anggaran
militer mereka dengan ratusan juta dolar per tahun. Para pengamat sampai menyebut ada semacam lomba senjata di Asia.
Baru dan canggih
Dibanding dulu, negara-negara Asia Tenggara dan Cina kini lebih memilih kendaraan dan peralatan militer terbaru serba canggih. Yang mencolok adalah pembelian kapal selam. Malaysia baru saja membeli tiga kapal selam, Indonesia pesan tiga, Vietnam enam dan Muangthai mau beli empat dari Jerman.
Dibanding dulu, negara-negara Asia Tenggara dan Cina kini lebih memilih kendaraan dan peralatan militer terbaru serba canggih. Yang mencolok adalah pembelian kapal selam. Malaysia baru saja membeli tiga kapal selam, Indonesia pesan tiga, Vietnam enam dan Muangthai mau beli empat dari Jerman.
Negara-negara Asia tenggara membeli senjata karena faktor perasaan
kurang aman. Vietnam dan Filipina misalnya cemas akan kebijakan maritim
yang akan ditempuh Beijing. Di laut Cina Selatan ada enam pulau Vietnam.
Tidak ada yang tahu apa kebijakan pertahanan Cina yang semakin menandingi pertahanan Amerika.
Selain menghadapi negara raksasa Cina, di antara rumpun negara-negara ASEAN sendiri ada juga saling curiga, tulis koran NRC Handelsblad. Negara pulau Singapura yang dikelilingi negara-negara besar seperti Indonesia, Malaysia dan Muangthai punya angkatan bersenjata yang patut diperhitungkan.
Indonesia dan Malaysia berulangkali ribut soal kapal-kapal penangkap
ikan. Konflik di perbatasan Kamboja-Muangthai tahun 2008, menewaskan
puluhan orang.
Gengsi
"Angkatan bersenjata yang canggih bukan hanya soal pertahanan tetapi juga menyangkut gengsi," ungkap Tim Huxley direktur Asia di International Institute for Strategic Studies. "Pemerintah juga perlu pamer kekuatan militer pada penduduknya," tambahnya.
"Angkatan bersenjata yang canggih bukan hanya soal pertahanan tetapi juga menyangkut gengsi," ungkap Tim Huxley direktur Asia di International Institute for Strategic Studies. "Pemerintah juga perlu pamer kekuatan militer pada penduduknya," tambahnya.
Jual-beli peralatan militer tidak lepas dari praktek korupsi. Sebuah
perusahaan Prancis didesas-desuskan membayar uang suap € 114,- juta pada
sebuah perusahaan yang dekat dengan perdana menteri Malaysia untuk
menjual tiga kapal selam.
Tapi kapal selam pertama yang diserah-terimakan ternyata tidak bisa beroperasi di bawah permukaan laut.
Amerika
Lomba senjata di Asia Tenggara juga dipicu oleh campur tangan Amerika. Untuk menandingi Cina, Washington meningkatkan hubungan dan kerjasama militer dengan Filipina, Indonesia dan Australia. Berarti negara-negara tersebut lebih mudah tembus ke sektor industri militer Amerika.
Lomba senjata di Asia Tenggara juga dipicu oleh campur tangan Amerika. Untuk menandingi Cina, Washington meningkatkan hubungan dan kerjasama militer dengan Filipina, Indonesia dan Australia. Berarti negara-negara tersebut lebih mudah tembus ke sektor industri militer Amerika.
Amerika sebaliknya berdalih bahwa kerja sama tersebut hanyalah dalam rangka kemitraan, demikian kutipan NRC Handelsblad. RNWL
Komentar
Posting Komentar